RANCANGAN
TATAKELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PABRIK PUPUK
Tujuan
Tujuan perusahaan di abad 21 ini, namun investasi penerapan
teknologi informasi dalam menunjang proses bisnis suatu perusahaan mempunyai
resiko kegagalan yang cukup besar dikarenakan nilai investasi yang menyertainya
cukup besar. Untuk itu diperlukan suatu tatakelola teknologi informasi yang
komprehensif dan terstruktur dari mulai perancangan sampai pengawasannya.
Makalah ini mencoba memberikan suatu usulan model tatakelola teknologi
informasi di sebuah pabrik pupuk yang
merupakan salah satu BUMN yang mempunyai nilai strategis dalam menunjang makro
ekonomi di Indonesia. Penelitian ini akan melakukan identifikasi profil
penerapan TI yang telah ada, kebutuhan model pengelolaan yang disesuaikan
dengan sumber daya dan visi misi perusahaan dengan menggunakan standar COBIT.
Standar COBIT digunakan karena mempunyai kompromi yang cukup baik dalam
keluasan cakupan pengelolaan dan kedetailan proses-prosesnya dibandingkan
dengan standar-standar lainnya.
Metodologi
Penelitian
1. Penentuan Maturity Level Proses TI
Maturity
level yang akan menjadi acuan pengelolaan TI di pabrik
pupuk XYZ dapat ditentukan dengan melihat dua faktor sebagai berikut:
1.
Visi, misi, dan tujuan pabrik pupuk XYZ,
dapat ditemukan hal penting berupa:
a.
Keinginan pabrik pupuk XYZ menuju
perusahaan kelas dunia.
b.
Keinginan pabrik pupuk XYZ untuk menjadi
produsen pupuk dan petrokimia yang kompetitif di pasar global.
c.
Keinginan pabrik pupuk XYZ untuk
mengem-bangkan jaringan global.
d.
Keinginan pabrik pupuk XYZ untuk meme-nuhi
tuntutan pelanggan.
2.
Hasil Kuesioner Management Awareness, terlihat bahwa ekspektasi manajemen terhadap
TI yang dimilikinya sangat tinggi.
Dengan memperhatikan kedua faktor
tersebut, dapat disimpulkan bahwa maturity
level yang menjadi acuan dalam model pengelolaan TI adalah pada skala 4 (Managed and Measurable). Gambar 2
memperlihatkan posisi maturity level yang
ditetapkan dalam penelitian ini dibandingkan dengan maturity level standar.
2. Penentuan CSF, KGI, dan KPI
Keadaan awal proses
tatakelola teknologi informasi untuk PO1 di pabrik pupuk XYZ dapat diketahui
melalui tingkat kematangan proses tersebut.
Di sisi lain terdapat harapan dari pihak manajemen agar proses
tatakelola ini dapat mencapai tingkat kematangan 4. Perbedaan antara nilai
harapan dan nilai sebenarnya menjadi dasar pengembangan model tatakelola PO1.
Kebijakan
dan Prosedur
Proses PO1 Kebijakan dan prosedur
yang harus disusun untuk proses PO1 secara garis besar merupakan kebijakan dan
prosedur yang menjadi endorsement
bagi diterapkannya proses perencanaan strategis TI perusahaan. Kebijakan dan
prosedur ini harus memastikan terbentuknya suatu mekanisme perencanaan
strategis TI perusahaan yang terstruktur, terarah dan adaptive terhadap perubahan yang terjadi. Kebijakan dan prosedur
ini pun harus memastikan adanya partisipasi seluruh stakeholder perusahaan, sehingga strategi TI yang disusun mewakili
seluruh kepentingan stakeholder
perusahaan.
Secara skematis usulan
prosedur dan kebijakan tatakelola teknologi informasi untuk PO1. Prosedur dan kebijakan ini dinyatakan dalam dokumen tatakelola
yang pelaksanaannya dinyatakan dengan surat keputusan direksi pabrik pupuk XYZ.
Kesimpulan
Penelitian ini
menganalisis potret potensi dan status pengelolaan teknologi informasi di
Pabrik Pupuk XYZ, yang kemudian memberikan masukan agar investasi teknologi
informasi yang dimilikinya mempunyai model pengelolaan yang berstandar internasional,
dan menjadikannya enabler tercapainya
tujuan Pabrik Pupuk XYZ yang tercantum dalam visi dan misinya.
Secara umum, ekspektasi manajemen
terhadap teknologi informasi yang dimilikinya dalam menunjang proses bisnis
perusahaan sangatlah tinggi. Sebanyak 32 proses tatakelola teknologi informasi
diharapkan agar dilakukan di Pabrik Pupuk XYZ. Dengan melihat visi, misi, dan
tujuan perusahaan yang tercantum dalam master
plan TI Pabrik Pupuk XYZ, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan TI di Pabrik
Pupuk XYZ haruslah mempunyai tingkat kematangan pada skala 4 (manage and measurable).
Daftar Pustaka :
1
David, F. R. 1996. Strategic Management.
Prentice Hall.
2
The IT Governance Institute. 2000. Board Briefing on IT Governance. IT
Governance Institute.
3
The IT Governance Institute. 2000. IT Governance Executive Summary. IT
Governance Institute.
4
The IT Governance Institute. 2000. COBIT Mapping (Overview of International IT
Guidance), IT Governance Institute.
5
Bisson, J., 2004. The BS 7799 / ISO 17799 Standard. Akses terakhir 28 Agustus 2004
dari http://www.callio.com.
Sumber : http://www.e-jurnal.com/2014/09/rancangan-tatakelola-teknologi.html