Senin, 21 November 2016

Tugas III : Pengantar Telematika



RANCANGAN TATAKELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PABRIK PUPUK 

Tujuan

Tujuan perusahaan di abad 21 ini, namun investasi penerapan teknologi informasi dalam menunjang proses bisnis suatu perusahaan mempunyai resiko kegagalan yang cukup besar dikarenakan nilai investasi yang menyertainya cukup besar. Untuk itu diperlukan suatu tatakelola teknologi informasi yang komprehensif dan terstruktur dari mulai perancangan sampai pengawasannya. Makalah ini mencoba memberikan suatu usulan model tatakelola teknologi informasi  di sebuah pabrik pupuk yang merupakan salah satu BUMN yang mempunyai nilai strategis dalam menunjang makro ekonomi di Indonesia. Penelitian ini akan melakukan identifikasi profil penerapan TI yang telah ada, kebutuhan model pengelolaan yang disesuaikan dengan sumber daya dan visi misi perusahaan dengan menggunakan standar COBIT. Standar COBIT digunakan karena mempunyai kompromi yang cukup baik dalam keluasan cakupan pengelolaan dan kedetailan proses-prosesnya dibandingkan dengan standar-standar lainnya.

Metodologi Penelitian
 
1. Penentuan Maturity Level Proses TI 

Maturity level yang akan menjadi acuan pengelolaan TI di pabrik pupuk XYZ dapat ditentukan dengan melihat dua faktor sebagai berikut:
1.     Visi, misi, dan tujuan pabrik pupuk XYZ, dapat ditemukan hal penting berupa:
a.      Keinginan pabrik pupuk XYZ menuju perusahaan kelas dunia.
b.     Keinginan pabrik pupuk XYZ untuk menjadi produsen pupuk dan petrokimia yang kompetitif di pasar global.
c.      Keinginan pabrik pupuk XYZ untuk mengem-bangkan jaringan global. 
d.     Keinginan pabrik pupuk XYZ untuk meme-nuhi tuntutan pelanggan.
2.     Hasil Kuesioner Management Awareness, terlihat bahwa ekspektasi manajemen terhadap TI yang dimilikinya sangat tinggi.
Dengan memperhatikan kedua faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa maturity level yang menjadi acuan dalam model pengelolaan TI adalah pada skala 4 (Managed and Measurable). Gambar 2 memperlihatkan posisi maturity level yang ditetapkan dalam penelitian ini dibandingkan dengan maturity level standar. 

2. Penentuan CSF, KGI, dan KPI

 Keadaan awal proses tatakelola teknologi informasi untuk PO1 di pabrik pupuk XYZ dapat diketahui melalui tingkat kematangan proses tersebut.  Di sisi lain terdapat harapan dari pihak manajemen agar proses tatakelola ini dapat mencapai tingkat kematangan 4. Perbedaan antara nilai harapan dan nilai sebenarnya menjadi dasar pengembangan model tatakelola PO1. 



Kebijakan dan Prosedur 

Proses PO1    Kebijakan dan prosedur yang harus disusun untuk proses PO1 secara garis besar merupakan kebijakan dan prosedur yang menjadi endorsement bagi diterapkannya proses perencanaan strategis TI perusahaan. Kebijakan dan prosedur ini harus memastikan terbentuknya suatu mekanisme perencanaan strategis TI perusahaan yang terstruktur, terarah dan adaptive terhadap perubahan yang terjadi. Kebijakan dan prosedur ini pun harus memastikan adanya partisipasi seluruh stakeholder perusahaan, sehingga strategi TI yang disusun mewakili seluruh kepentingan stakeholder perusahaan.
Secara skematis usulan prosedur dan kebijakan tatakelola teknologi informasi untuk PO1. Prosedur dan kebijakan ini dinyatakan dalam dokumen tatakelola yang pelaksanaannya dinyatakan dengan surat keputusan direksi pabrik pupuk XYZ.  
 


Kesimpulan 

Penelitian ini menganalisis potret potensi dan status pengelolaan teknologi informasi di Pabrik Pupuk XYZ, yang kemudian memberikan masukan agar investasi teknologi informasi yang dimilikinya mempunyai model pengelolaan yang berstandar internasional, dan menjadikannya enabler tercapainya tujuan Pabrik Pupuk XYZ yang tercantum dalam visi dan misinya.
Secara umum, ekspektasi manajemen terhadap teknologi informasi yang dimilikinya dalam menunjang proses bisnis perusahaan sangatlah tinggi. Sebanyak 32 proses tatakelola teknologi informasi diharapkan agar dilakukan di Pabrik Pupuk XYZ. Dengan melihat visi, misi, dan tujuan perusahaan yang tercantum dalam master plan TI Pabrik Pupuk XYZ, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan TI di Pabrik Pupuk XYZ haruslah mempunyai tingkat kematangan pada skala 4 (manage and measurable).

Daftar Pustaka :


1      David, F. R. 1996. Strategic Management.
Prentice Hall.
2      The IT Governance Institute. 2000. Board Briefing on IT Governance. IT Governance Institute. 
3      The IT Governance Institute. 2000. IT Governance Executive Summary. IT Governance Institute.
4      The IT Governance Institute. 2000. COBIT Mapping (Overview of International IT Guidance), IT Governance Institute. 
5      Bisson, J., 2004. The BS 7799 / ISO 17799 Standard. Akses terakhir 28 Agustus 2004 dari http://www.callio.com.
  Sumber : http://www.e-jurnal.com/2014/09/rancangan-tatakelola-teknologi.html