Pengertian paragraf
deduktif
Paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang kalimat
utamanya berada di awal paragraf, kemudian diikuti kalimat kalimat penjelas.
Contoh paragraf deduktif :
Contoh 1
Pemuda warga desa
Tenteram memutuskan melaksanakan jam belajar masyarakat dengan tertib.
Sebelumnya, banyak anak sekolah yang dibiarkan di luar rumah, dan hanya duduk
duduk di pinggir jalan pada saat jam jam belajar. Para pemuda mulai mendatangi
orang tua dan memberi pengertian pentingnya belajar bagi anak anak mereka.
Apabila warga menemukan anak-anak mereka sedang kumpul - kumpul di pinggir
jalan pada saat jam belajar, mereka akan diperingatkan dan diajak untuk belajar
bersama. Jam belajar masyarakat dimulai pukul18.00 sampai pukul 20.00.Kalimat
utama dalam paragraf di atas adalah kalimat yang pertama yaitu , Pemuda
warga desa tenteram memutuskan melaksanakan jam belajar masyarakat dengan
tertib.
silogisme adalah merupakan suatu proses
penarikan kesimpulan secara deduktif. Dan silofisme itu di atur dalam dua
proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Kemudian silogisme
mempunyai beberapa macam jenisnya, yaitu diantaranya sebagai berikut.
Jenis-jenis silogisme
1. silogisme katagorial
2. silogisme hipotetik
3. silogisme alternatif
4. entimen
Dari berbagai jenis silogisme
diatas, memiliki arti yang berbeda, yang pertama yaitu :
1. Silogisme katagorial
Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua proporsinya merupakan
katagorial. Kemudian proporsisi yang mengandung silogisme disebut dengan premis
yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi
predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
Contoh :
- semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis umum)
- koala adalah hewan yang dilindungi (premis minor/premis khusus)
- koala pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)
2. Silogisme
hipotetis
Yang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu argumen/pendapat yang
premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah
proposisi katagorik.
Contoh :
- Apabila lapar saya makan roti (mayor)
- Sekarang lapar (minor)
- Saya lapar makan roti (konklusi)
3. Silogisme
alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa
proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya membenarkan
salah satu alternatifnya.
Contoh :
- Dimas tinggal di bogor atau surabaya
- Dimas tinggal di surabaya
- Jadi, dimas tidak tinggal di bogor
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam tulisan
maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulannya.
Contoh:
- Jodi berhak mendapatkan peringkat satu karena dia telah berusaha keras dalam
belajar.
- Jodi telah berusaha keras dalam belajar, karena itu jodi layak mendapatkan
peringkat satu.
Paragraf itu adalah merupakan
susunan kata dari beberapa kalimat yang terjalin utuh, sehingga didalamnya
mengandung gagasan utama. Kemudian paragraf itu di bedakan menjadi dua, yaitu
paragraf deduktif dan paragraf deduktif. Paragraf dedukti dan induktif
merupakan contoh paragraf yang dilihat dari letak gagasan utamannya, sedangkan
yang dimaksud dengan Paragrafi nduktif adalah paragraf yang dimulai dengan
menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum,
yang mencakupsemuaperistiwakhusus di atas.
Ciri-ciri Paragraf
Induktif antara lain :
- Terlebih dahulu menyebutkan
peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
Jenis Paragraf
Induktif :
1. Generalisasi
2. Analogi
3. Klasifikasi
4. Perbandigan
5. Sebab akibat
Istilah induktif berarti
bersifat induksi. Kata induksi yang berasal dari bahasa Latin: ducere, duxi,
ductum berarti ‘membawake; mengantarkan’; inducere, induxi, inductum berarti
‘membawa ke; memasukkan kedalam’. Lebih lanjut istilah induksi di jelaskan
sebagai metode pemikiran yang bertolak dari hal khusus untuk menentuka nhukum
atau simpulan. Karena pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan pernyataan
umum itu berupa hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa paragraph
induktif itu dikembangkan dari contoh kehukum atau simpulan. Jadi pada intinya
paragraf induktif itu kalimat utamanya terletak di akhir kalimat atau
kesimpulan dari akhir ceritanya. Sedangkan paragraf deduktif itu kalimat
utamanya terletak di awal paragraf.
Paragraf Induktif
paragraf yang diawali
dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan
contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan
umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis.
Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat
bisa juga akibat sebab.
Contoh kalimat
induktif :
Merasakan lambung sakit itu
sudah pasti sangat tersiksa bukan? Begaimana tidak, karena sistem pencernaan
kita sedang tidak bersahabat dengan pemiliknya. Ingin menikmati hidangan yang
kita inginkan pun sulit, karena sistem pencernaan yang sedang terganggu.
Penyebabnya itu dikarenakan makan yang tidak teratur, seperti satu kali dalam
sehari. Kemudian telat makan, atau makan-makanan yang tidak sehat sebelum perut
kita terisi oleh nasi. Seperti minum soda sebelum makan nasi, meminum-minuman
dingin seperti susu, teh yang berasal dari kulkas atau minuman yang didinginkan
sebelum makan nasi, karena susu, soda, makan-makanan yang terlalu mengandung
cabai, atau pedas, kemudian makanan yang mengandung cuka, serta asam yang
tinggi, seperti jeruk atau minuman yang asam-asam. itu semua adalah hal yang
dapat menimbulkan asam lambung naik dan menyebabkan lambung tersebut akan
memberikan respon yang tidak baik bagi kesehatan kita.Tidak salah apabila
penyakit maag menyerang bagi orang-orang yang tidak menjaga pola makan yang
baik.
a. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari
fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Setelah ujian
anak-anak di periksa, ternyata nilai mereka beragam. Sebnyak 20 siswa nilainya
melebihi standar kelulusan. 10 siswa mendapat nilai tepat pada standar
kelulusan, dan tidak ada seorangpun yang mendapat nilai dibawah standar. Bisa
dikatakan kegiatan belajar di kelas ini cukup berhasil.
b. Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar
bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan
salah satu proses morfologi
Belajar di masa tua
membutuhkan usaha yang ekstra karenakan daya tangkap yang dimiliki pada masa
ini sudah sangat berkurang. Bahkan motivasi yang dimiliki juga sudah melemah
karena terlalu banyaknya pikiran yang mengagngu. Itulah mengapa dikatakan
belajar di waktu tua seperti melukis di atas air.
c. Sebab-akibat/ kautsal
Saat ini kita sudah
memasuki musim penghujan. Banyak sampah yang menumpuk akibat kita erring
membuang sampah sembarangan. Terlebih lagi, mendangkalnya permukaan saat ini.
Oleh karena itu, tidak mengherankan banjir selalu datang setiap hari.