Sabtu, 16 April 2016

Arikel Populer Bahasa Indonesia

Kesimpulan :

Jadi, penyebab jatuhnya pesawat tempur super tucano dikarenakan mesin yang berumur sudah cukup tua. tetapi di Indonesia pesawar super tucano adalah pesawat baru yang mulai bergabung dalam barisan pesawat tempur TNI AU pada September 2012.

Isi :

Bagaimana bisa pesawat baru yang akan menjadi hulu balang kekuatan udara minimal untuk 15 tahun ke depan sudah keburu jatuh?

Keprihatinan kian bertumpuk karena tragedi jatuhnya pesawat tempur baru yang juga membawa korban dua putra terbaik TNI AU belum lama berselang, tepatnya dua bulan lalu. Pesawat Golden Eagle T50 jatuh saat melakukan atraksi memeriahkan Gebyar Dirgantara di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.

Pesawat latih advance yang juga pesawat tempur ringan tersebut juga pesawat terbaru yang masuk dalam jajaran armada kekuatan TNI AU. Kehadiran Super Tucano yang menggantikan OV Bronco, Golden Eagle menggantikan Hawk MK-53, Sukhoi SU-27 dan SU-30, CN- 235, CN 295 serta sejumlah pesawat baru lainnya, selain bagian dari modernisasi alutsista untuk mempertajam taji kekuatan matra udara, juga diharapkan mengakhiri cerita kelam tentang rangkaian jatuhnya pesawat tua.

Dengan demikian, diharapkan, begitu pesawat baru datang, tidak ada musibah kecelakaan. Harapan tersebut begitu mengemuka setelah bertubi-tubi musibah menimpa Fokker 27 (jatuh di Bandara Husein Sastranegara Bandung, 2009), Hercules C-130 (jatuh di Kabupaten Magetan, 2009), Fokker 2007 (jatuh di kompleks Halim Perdanakusuma Jakarta, 2012), dan Hercules C-130 (jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan). Ratusan jiwa melayang dalam rentetan tragedi tersebut, termasuk puluhan personel TNI.

Jika pesawat tua jatuh, ada seribu alasan yang bisa dimafhumi. Misalnya suku cadang sudah karatan, bodi aus, teknologi usang. Apalagi pesawat tua tersebut pernah mengalami sejarah kanibalisme suku cadang sebagai dampak embargo Amerika Serikat. Namun jika pesawat baru yang jatuh, alasan apakah yang bisa menjelaskan? Atau langsung saja kesalahan ditimpakan ke penerbang (human error) atau karena faktor alam?

Kedua alasan tersebut mudah dibantah karena Indonesia dikenal mempunyai penerbang yang andal serta tantangan alam ada di mana-mana. Jika mempertanyakan kualitas pesawat, sejauh ini Super Tucano yang sudah terjual lebih dari 190 unit, battle proven , dan termasuk pesawat generasi keempat dengan teknologi teranyar baru mencatatkan sejarah kecelakaan di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar